Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan
seseorang menjadi tunagrahita. Para ahli dari berbagai ilmu telah berusaha
membagi faktor-faktor penyebab ini diantaranya adalah sebagai berikut:
- Faktor keturunan
Adanya
kelainan kromosom baik autosom (mempunyai kromosom 3 ekor pada kromosom nomor
21 sehingga anak mengalami Langdon Down’s S yndrome dan pada trisomi kromosom
nomor 15 anak akan menderita Patau’s Syndrome dengan cicri-ciri berkepala
kecil, mata kecil, berkuping aneh, sumbing, dan kantung empedu yang besar .
Adanya kegagalan meiosis sehingga menimbulkan duplikasi dan translokasi) maupun
kelainan pada gonosom (gonosom yang seharusnya XY, karena kegagalan menjadi XXY
atau XXXY. Ciri yang menonjol adalah nampak laki-laki dan tunagrahita. Setelah
mencapai masa puber tubuhnya menjadi panjang, gayanya mirip wanita, berpayudara
besar).
- Gangguan metabolisme dan Gizi
Metabolisme
dan gizi merupakan hal yang penting bagi perkembangan individu terutama
perkembangan sel-sel otak. Beberapa kelainan yang disebabkan oleh kegagalan
metabolisme dan kekurangan gizi diantaranya adalah sebagai berikut:
• Phenylketonuria
• Phenylketonuria
Salah satu
akibat gangguan metabolisme asam amino juga kelainan gerakan enzym
phenylalanine hydroxide. Gejala umum yang nampak adalah tunagrahita, kekurangan
pigmen, microcephaly, serta kelainan tingkah laku.
• Cretinisme
Disebabkan
oleh keadaan hypohyroidism kronik yang terjadi selama masa janin atau segera
setelah melahirkan. Berat ringan kelainan tergantung pada tingkat kekurangan
thyroxin. Gejala utama yang tampak adalah adanya ketidaknormalan fisik yang
khas dan ketunagrahitaan dan awal gejalanya dengan kurangnya nafsu makan, anak
menjadi sangat pendiam, jarang tersenyum dan tidur yang berlebihan.
c. Infeksi dan
keracunan
Adanya
infeksi dan keracunan terjangkitnya penyakit-penyakit selama janin masih berada
dalam kandungan ibunya yang menyebabkan anak lahir menjadi tunagrahita.
• Rubella
Penyakit ini
menjangkiti ibu pada dua belas minggu pertama kehamilan. Selain tunagrahita,
ketidaknormalan yang disebabkan penyakit ini adalah kelainan pendengaran,
penyakit jantung bawaan, berat badan yang sangat rendah pada waktu lahir dan
lain-lain.
• Syphilis
bawaan
Kondisi bayi
yang terkena Syphilis adalah kesulitan pendengaran, hidungnya tampak seperti
hidung kuda.
• Syndrome
Gravidity Beracun
Ketunagrahitaan
yang timbul dari Syndrome Gravidity Beracun terjadi pada sebagian bayi yang
lahir prematur, kerusakan janin yang disebabkan oleh zat beracun, dan
berkurangnya aliran darah pada rahim dan plasenta.
- Trauma dan zat radioaktif
Trauma otak
yang terjadi dikepala dapat menimbulkan pendarahan intracranial terjadinya
kecacatan pada otak. Ini biasanya disebabkan karena kelahiran yang sulit
sehingga memerlukan alat bantu (tang). Selain itu penyinaran atau radiasi sinar
X selama bayi dalam kandungan mengakibatkan cacat mental microcephaly.
- Masalah pada kelahiran
Adanya
kelahiran yang disertai hypoxia (kejang dan nafas pendek) dipastikan bahwa bayi
yang akan dilahirkan menderita kerusakan otak.
- Faktor lingkungan
Latar belakang pendidikan orang tua
sering juga dihubngkan dengan masalah-masalah perkembangan. Kurangnya kesadaran
orang tua akan pentingnya pendidikan dini serta kurangnya pengetahuan dalam
memberikan rangsang-rangsang positif dalam masa perkembangan anak dapat menjadi
salah satu penyebab timbulnya gangguan atau hambatan dalam perkembangan anak.
Kurangnya kontak pribadi dangan anak, misalnya dengan tidak mengajaknya
berbicara, tersenyum, bermain yang mengakibatkan timbulnya sikap tegang, dingin
dan menutup diri. Kondisi demikian akan berpengaruh buruk terhadap perkembangan
anak baik fisik maupun mental intelektualnya.
Sumber :
- Prof.Drs.H.Moh.Amin,Dipl.H.P(1995).Ortopedagogik
Anak Tunagrahita.Bandung
0 komentar:
Posting Komentar